Trio Emak-Emak Bully Produk Endorsenya, Biduan Dangdut Curhat ke Humas Polda Kalteng Lalu Dimediasi

    Trio Emak-Emak Bully Produk Endorsenya, Biduan Dangdut Curhat ke Humas Polda Kalteng Lalu Dimediasi

    PALANGKA RAYA -  Hal ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua warganet, ketika menggunakan media sosial harus bijak, baik pada saat memposting atau mengunggah maupun saat berkomentar.

    Hal tidak mengenakan dialami oleh LT (27) warga Kota Palangka Raya yang berprofesi sebagai biduan dangdut. Ia merasa keberatan atas komentar tiga orang emak-emak warga Katingan, ET (45), AF (50), IT (28) di media sosial facebook.

    "Tiga orang ibu-ibu tersebut saling berkomentar dipostingan video yang mempromosikan sebuah produk kewanitaan. Kebetulan bintang iklannya adalah LT, " ungkap Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Nanang Avianto, M.Si melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji, S.I.K., M.H., Minggu (16/7/2023) siang.

    Dalam komentarnya, emak-emak tersebut terkesan meremehkan dan menghina produk yang dipromosikan LT, serta mengatakan kalau LT tidak cocok jadi bintang iklan.

    Kontan saja komentar tersebut membuat ia keberatan, lalu melaporkannya ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng H. Shamsudin  S.HI., M.H.

    Oleh pria yang kerap disapa Cak Sam tersebut, kemudian dimediasi dan diberikan pemahaman serta edukasi kepada ketiga emak-emak yang salah satunya juga berprofesi sebagai biduan dangdut.

    "Ketiganya akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada LT serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, " tambah Erlan.

    Kabidhumas mengimbau, agar warganet bijak dalam bermedia sosial diantaranya tidak menyebarkan ujaran kebencian kepada orang lain.(*)

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Polwan Polda Kalteng Raih Penghargaan Polisi...

    Artikel Berikutnya

    Tingkatkan Kesadaran Tertib Berlalu Lintas,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami